satu lagi perasan sakit hati tak boleh tgk orang lain berjaya dan senang....., sikit pun tak boleh hehe.....oklah berleter le pulak aku ini..cuma tazkirah di petang rabu......bila duk blogwalking aku jumpa blog yang ada posting bertajuk
Merawat dan Memelihara Hati Yang Bersih
jom baca
Untuk
merawat hati yang sudah bercahaya dan memperindahnya maka seseorang
perlu terus-menerus mempertahankan dan mengamalkan kebaikan. Hati akan
terus bersih, bening dan bercahaya jika kejahatan terus dihindari, jauh
dari debu-debu ini, dengki, riya, takabbur dan cobaan dijalani dengan
ikhlas. Perumpamaan hal ini adalah seorang ibu hamil yang selalu ikhlas
menahan sakit, lemah tanpa pamrih demi mengandung anak yang ia cintai.
Maka jika kita mencintai permata (hati kita) maka kita harus merawatnya
terus-menerus.
Al-Ghazali
mendefenisikan hati manusia menjadi tiga bentuk, yaitu: hati yang
sehat, hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang sehat akan
berfungsi optimal, mampu memilih dan memilah mana yang baik dan yang
buruk. Hati mereka kenal betul dengan Allah, sifat, af'al, kasih sayang,
janji, qudrah, sunnah dan kemulian-Nya.
Kondisi
hati ini akan selalu bersyukur atas nikmat, sabar dan ridha akan taqdir
dan cobaan yang diberikan-Nya. Hati yang mampu berma'rifat (mengenal
Allah) ini adalah salah satu yang menjadikan manusia lebih ungul dari
makhluk lainnya.
Dalam
bab ini juga dibahas tentang Qalbun Salim (hati yang selamat) yakni
hati yang istiqamah dan mampu menetapi kebaikan berbalik hanya pada
kebaikan saja seperti yang disinggung Nabi SAW dalam do'anya yang
bersabda; "Hai yang membolak balikkan hati tetapkanlah hatiku dalam
agama-Mu dan taat pada-Mu'. Mengenai hal ini Allah juga berfirman: Pada
hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang
datang kepada Allah dengan hati yang selamat (qalbun salim) (QS. 26,
as-Syura: 88-89).
Hati
yang bening inilah yang mampu menjaga prilakunya, menahan pandangannya,
menjaga lisan, perut dan mampu memilih pergaulan yang baik. Hati
menjadi suci dan bening karena tidak ada tingkah laku yang mengotorinya,
ingatnya selalu pada Allah, istiqamahnya terus-menerus tanpa henti,
da'wahnya ikhlas tanpa pamrih dan seterusnya.
Mengenai
pentingnya menjaga mata Nabi SAW bersabda: "Pandangan itu salah satu
panah dari panah iblis yang berbisa. Siapa saja yang meninggalkannya
karena takut pada Allah, maka Allah akan memberinya keimanan yang terasa
sangat manis di dalam hati. (HR. al-hakim).
Mengenai
menjaga lisan Nabi SAW bersabda: "Setiap ucapan bani adam itu
membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata yang
berupa amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah
kejahatan) dan zikrullah. (HR. Tirmidzi). Demikianlah seterusnya.
Hati
adalah pusat kebaikan dan kejahatan. Hati adalah ibarat Raja yang punya
hak veto dalam memerintah seluruh anggota jasmani untuk berbuat baik
atau jahat. Oleh karena itu bersihkanlah ia, beningkanlah dari segala
kotoran, isilah dengan sifat-sifat yang baik agar ia tetap terang
benderang. bersinar dan bercahaya serta mudahnya berbalik terus dalam
kebaikan dan taqwa.
Adapun
langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah: Pertama, Mencari ilmu
hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati, bermanfaat bagi
diri, keluarga dan masyarakatnya. Kedua, Membersihkan hati dari
sifat-sifat tercela (takhalli). Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat
terpuji yang dimulai dari sifat zuhud (tidak berambisi dan mengejar
kesenangan hawa nafsu di dunia saja) dan mujahadah atau
bersungguh-sungguh menuju Allah dalam istilah al-Ghazali dan Keempat,
Istiqamah dan berdo'a agar hati tetap bersih, bening, bercahaya dan
hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja.
Mengatakan
dan menjelaskan hal ini tidak semudah mengamalkan dan oleh karena itu
marilah sama-sama kita berusaha dan bekerja keras untuk membersihkan,
mengisi dan membeningkan hati dengan cara-cara yang disebutkan di atas
karena hatilah satu-satunya penentu kita menjadi dan dipandang baik atau
buruk. Wallahu a'lam
KREDIT UNTUK BLOG Menggapai CINTA ALLAH
No comments:
Post a Comment